Selasa, 04 Juli 2017

RUMAH

Setelah lama merantau akhirnya untuk keskian kalinya aku rindu dengan suasana di rumah. Tetapi baru kali ini aku akan bercerita mengenai RUMAH, Rumahku yaa. bukan rumah kau atau yang lainnya hehe. 

Rumahku berada di Daerah pegunungan di Bandung, tepatnya di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung yang berada di Dataran tinggi dan masih banyak terdapat hutan karena kawasannya berada di kaki gunung patuha. Sehingga cuaca disana dingin sekali apalagi di waktu shubuh, dinginnya menusuk ketulang. Tetapi meskipun begitu, udara disana masih asli, segar sekali. Jika aku pulang ke rumah, aku merasa banyak sekali perbedaan kualiatas udara di tempat rantau aku sekarang dengan di rumah. Tentunya kualitas udara di rumah sangat lebih baik. Saat kau menghirup udara, kau akan merasa segar sekali. Hidungmu seperti bersih serta paru-parumu terasa dibersihkan oleh aliran udara yang masuk kedalam tubuhmu, sedikit lebay mungkin tapi aku merasakan seperti itu.

Rumahku berada di sebuah kampung yang bernama kampung "langkob". Disana orang-orangnya kebanyakan bekerja sebagai petani. Setiap pagi jalanan disana pasti dipenuhi oleh para petani yang lalu lalang membawa peralatan seperti cangkul, parang, ember yang isinya obat-obat pertanian, pompa serta lengkap dengan pakaian dan biasanya memakai topi koboy atau orang langkob bilang dudukuy. Mereka sibuk berjalan dan seperti berlomba untuk segera sampai ke sawahnya masing-masing. kalau jalanan kota di pagi hari yang penuh dengan kendaraan dan angkutan umum yang berlalu lalang, kalau disini jalanan di pagi hari penuh dengan petani yang akan berangkat ke sawah. Kebanyakan berjalan kaki, namun ada juga petani yang sudah menggunakan kendaraan seperti motor bahakn ada juga yang sudah memakai mobil. Gaya kan? seperti akan ke kantor saja hehe. Tapi memang benar, kantor mereka adalah sawah mereka.
Ini adalah salah satu Kebun Stroberi dekat Rumahku
Disekitar rumahku juga masih terdapat banyak lahan kosong yang bisa dijadikan lahan bermain untuk anak-anak atau untuk orangtua sekedar untuk moyan atau berjemur di matahari pagi. Dahulu aku juga besar disini, aku banyak bermain menghabiskan masa kecil di lahan-lahan kosong ini. Banyak permainan tradisonal yang dimainkan disini dengan teman-teman kecil dahulu, mulai dari main petak umpet, galah, pancakan, ucing garis, sapintrong dan lain-lain. Pokonya masa kecilku adalah masa kecil yang bahagia.

Warga disini juga sangat kompak, karena mereka masih menjunjung tinggi asas gotong royong. Jika ada satu yang harus dikerjakan bersama-sama misalkan perbaikan jalan, atau persiapan menyambut hari kemerdekaan Indonesia, tidak akan susah mengumpulkan mereka. Warga disini masih sangat peduli dengan sesama dibanding warga kota yang Mungkin kebanyakan sudag Apatis dengan sesama warga lainnya. Contohnya kemarin saat aku pulag ke rumah, tiba-tiba ada mobil yang terperosok ke tebing atau gawir. Salah satu rodanya terjepit sehingga mobil tersebut tidak bisa maju. Beberapa lama kemudian, datanglah banyak warga yang langsung membantu mengangkat bersama mobil sampai mobil itu bisa jalan kembali. Aku nilai warga disini masih sangat responsif terhadap orang yang membutuhkan bantuan.

Rumahku itu sederhana, tidak besar tapi juga tidak kecil atau tidak mewah juga tidak kekurangan. Simpel saja. terdiri dari dua lantai, 3 tempat tidur, 2 kamar mandi serta ruang tamu, dapur, ruang makan dan ruang keluarga. Fasilitas didalamnyapun biasa saja, ada TV, kulkas, radio, meja, kursi, lemari dan lain-lain. Normal saja seperti rumah pada umumnya. Didalam rumah dahulu berisi 4 orang yaitu ayah, ibu, kakak dan aku. tapi itu dahulu kalau sekarang aku dan kakaku tidak dirumah sisanya hanya ayah dan ibu saja. itu sekilas tentang keluargaku, mungkin lebih panjang nya akan aku ceritakan di postingan selanjutnya.

Oh iya, rumahku juga adalah sarang pemandangan yang indah. Meskipun berada di pegunugngan tapi kau bisa melihat matahari terbit disini, layaknya dipantai. Kalau musim kemarau tiba, lihatlah kelangit, ditempatku kau akan menemukan langit yang lebih biru dari langitmu hehe kemudian banyak sekali pemandangan hijau-hijauan dari sawah, kebun atau pelataran rumah yang memang menanam banyak tanaman hijau.

Salah satu potret pemandangan matahari terbit di belakang rumahku
 
Akhirnya sampai di akhir Tentu saja menurutku banyak sekali pengertian rumah. Rumah untuk ku adalah tempat aku pulang dari tempat perantauan. Rumah adalah tempat aku untuk beristirahat serta mengumpulkan kembali tenaga setelah bekerja di perantauan. Rumah adalah tempatku melampiaskan rindu kepada keluargaku. Rumah adalah tempatku berlindung dari segala mara bahaya karena rumah adalah tempat ternyaman untukku. Rumah adalah tempatku pulang, itulah intinya.


Terimakasih telah membaca, lain kali mampirlah kerumahku. Kita jalan-jalan disana melihat keindahan rumahku. atau kau bisa juga menceritakan tentang rumahmu kepadaku dan mengajaku juga untuk bermain di rumahmu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAHIRAN GAVIN

Sudah lama sekali tidak menulis, padahal banyak momen yang menarik yang seharusnya tertulis tetapi berlalu begitu saja. Saking lamanya tidak...