Kegiatan
ini benar-benar menguji kesabaran Ali. Dia melakukannya sendiri, padahal
jelas-jelas kegiatan ini adalah kegiatan bersama. Ali sebenarnya sudah tidak
tahan dengan keadaannya saat ini. setelah teman-temannya pulang ke tempat
asalnya, saat itu Ali masih tetap bertahan. Dia mempunyai tanggung jawab untuk
menyelesaikan persiapan kegiatan bersama itu. Ali pikir teman-temannya adalah
orang yang egois, mereka meninggalkannya saat Ali membutuhkannya. Tapi Ali
adalah anak yang kuat, dia yakin dengan dirinya sendiri, dia yakin bisa
melakukannya meski tanpa teman-temannya. Yang Ali pikirkan saat ini adalah
membereskan semuanya sebelum hari raya tiba. Ya hari raya tinggal hitungan
jari, tidak satu bulan, tidak satu minggu, hanya beberapa hari lagi.
Ali adalah anak yang sayang pada
kedua orang tuanya. Dia selalu ingin membereskan semua secepatnya, agar segera
pulang, memeluk orang tuanya, meghabiskan makan bersama dan masih banyak lagi.
Tapi semuanya tidak sesuai dengan keinginnannya, urusan ini tidak mudah, urusan
ini masih belum berakhir, dan Ali harus membereskannya. Kerinduan kepada
keluarganya dirumah disimpan rapat-rapat olehnya, Ali percaya jika semua akan
indah pada waktunya.
Ali bekerja keras untuk kegiatan
itu, butiran keringat yang jatuh sudah tidak dipedulikan, capek yang melanda
sudah biasa, Ali memang hebat dalam hal ini, dia selalu bisa meyakinkan dirinya
untuk menjadi kuat. Ali selalu berdoa agar ia tetap sabar dan tabah. Ujian ini
diberikan kepada hamba-hamba yang di sayangi-Nya, Ali percaya dengan hal itu, pandai bersuykur itulah Ali. Dia harap setelah ini berakhir
dia menjadi orang yang bijaksana, orang yang dapat mengambil kepingan-kepingan
makna dalam ujian-Nya.
Ali masih mempunyai hari esok,
bekerja kembali dalam urusan ini. harapan yang kuat yang membuat dia siap untuk
menghadapi hari esok. Berkorban untuk keadaan yang lebih baik. Untuk hasil biar
Tuhan yang menentukan. SEMINAR KESLING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar