Selasa, 02 Februari 2021

KELAHIRAN GAVIN

Sudah lama sekali tidak menulis, padahal banyak momen yang menarik yang seharusnya tertulis tetapi berlalu begitu saja. Saking lamanya tidak menulis, tahu-tahu saat ini aku sudah menjadi seorang ayah. Statusku berubah lagi hehe.

1 Juni 2020 lahirlah seorang bayi dari pasangan Ibu Andriani Calista Putri dan Bapak Permadi Alam Akbar. Kedua orang tuanya memberikan nama Gavin Cendekia Akbar. Nama yang mengandung arti yang baik yang kelak menjadi harapan kedua orang tuanya. Saat lahir bayi ini memiliki berat 2,85 Kg dan tinggi 46 Cm, masih terbilang normal menurut bidan. Lahir dengan normal tanpa operasi sesar.

 Yang menarik dari lahirnya anak ini adalah waktu lahir sedang masa-masa pandemi COVID 19. Pandemi sedang berlangsung saat itu, di Indonesia baru di tahap awal masa pandemi, dimana negara punya aturan yang cukup ketat dalam menangani pandemi ini, diantaranya adalah pemberlakuan PSBB (..) di hampir seluruh daerah, adanya kewajiban pemakaian masker untuk seluruh masyarakat, adanya aturan-aturan khusus di instansi-instansi kesehatan dan aturan khusus lainnya.

Aturan yang diberlakukan pemerintah saat itu merubah rencana awal kelahiran sang bayi. Rencana awalnya adalah bayi ini akan dilahirkan di kediaman bundanya di subang, tetapi tidak jadi karena saat itu subang sedang hangat-hangatnya PSBB sehingga tidak sembarangan penduduk yang bukan dari subang bisa masuk ke subang. Rencana itu dibatalkan. Sampai diputuskan lah bayi ini dilahirkan di tempatku di Ciwidey.

Bayi ini akhirnya lahir di PONED Puskesmas Rancabali dengan dibantu oleh bidan-bidan yang baik. Tepat sebelum adzan shubuh bayi ini menangis karena baru pertama kali keluar ke dunia setelah selama kurang lebih 9 bulan berada di tempat nyamannya di rahim  bundanya. Aku ingat sekali saat bayi ini lahir karena aku menyaksikannya sendiri. Sensasi itu mungkin tidak bisa dilupakan seumur hidupku. Aku ingat saat istriku mengeluarkan keringat dingin di mukanya bahkan mungkin diseluruh tubuhnya, padahal saat itu sedang cuaca sedang dingin sekali. Kemudain kesahnya saat bayi akan keluar, dia sering sekali bilang “Ga Kuat, Ga Kuat” atau “Aku gak bisa nafas lagi ayah” sambil mencakar-cakar tangan dan memukul-mukul badanku. Sakit sebetulnya namun saat itu terus aku tahu aku harus berikan senyuman dan semangat agar dia kuat. Hingga akhirnya aku saksikan sendiri kepala bayi itu sudah keluar dari kemaluan bundanya, kepala nya besar sampai-sampai aku tidak percaya, bagaimana bisa kepala sebesar itu keluar? Setelah kepalanya keluar barulah seluruh badannya keluar dan akhirnya bayi ini menangis. “eaaakkk.... eaaakkkk...” suara bayi itu menangis dan suara itu masih terngiang sampai sekarang. “Alhamdulillah” rasanya lega sekali. Padahal aku tidak melahirkan hehe

 Akhirnya bayi ini lahir, bidan langsung memotong pusarnya dan menyimpan bayi ini di dada bundanya, kata nya memang harus begitu karena bayi harus mencium bau bundanya. Tetapi ketegangan masih berlanjut.

Bundanya harus segera di jahit, karena pendarahan. Di momen ini lah bundanya mulai berteriak kencang. Sangat kencang, mungkin satu gedung poned itu akan mendengarnya. Tidak hanya berteriak, dia memukul dan mencakarku lebih kencang lagi. Karena menurut keterangannya yang paling sakit adalah pada saat di jahit itu. Sakit sekali, namun karena ada bayi di dadanya jadi ia tetap kuat.

Akhirnya proses menjahit selesai (proses ini sebenarnya lama sekali). Bayi yang ada di dada bundanya sudah berhenti menangis, kemudian dengan cekatan bidan disana langsung membungkusnya dengan kain flanel yang sudah aku sediakan sebelumnya lalu memangkukan dan memberikannya padaku. Itulah pertama kalinya aku memegang bayi itu. Aku perhatikan wajahnya dari hidung, mulut, matanya yang tertutup serta aku rasakan di tangan badannya yang bergerak-gerak, luar biasa! Allahuakbar! Saat itu, rasa syuku aku panjatkan sebanyak-banyak yang aku bisa kepada Sang Pencipta Allah SWT. Perasaanku buncah, ingin rasanya aku menangis bahagia saat itu. Namun, masih ada istriku yang perjuangannya malam itu benar-benar luar biasa. Aku sayang kamu bun!

Itu lah sedikit cerita saat bayiku lahir, aku sangat lega bisa menuliskannya disini.

Terimakasih, semoga berkah untuk ku dan bermanfaat untuk mu

Assalamualaikum

KELAHIRAN GAVIN

Sudah lama sekali tidak menulis, padahal banyak momen yang menarik yang seharusnya tertulis tetapi berlalu begitu saja. Saking lamanya tidak...