Minggu, 26 Juli 2015

DOSEN Kamfre...tttt

Murka Sekali saya mengutuk Dosen Itu, yaa ini cerita mengenai dosen di kampusku yang idealisme nya ketinggian, sehingga tidak ada yang dapat menggapainya, mahasiswa, bahkan dosen lainnya susah untuk mencapai idealisme nya, yoo siap Bissmilah....
Sungguh sebuah kesalahan. Kata-kata itu berkutat dipikiranku saat ini. Membuatku gelisah, kesal, marah kepada hasil perjuanganku kemarin malam. Bagaimana mungkin malam dijadikan bukan untuk mengistirahatkan tubuh? Semalalman kami tidak beristirahat. Semalaman kami mengerjakan tugas yang kau berikan. Semalaman kami kebingungan mencari hal-hal yang benar untuk tugas kau. Itu sangat mengesalkan. Bagaimana kami dapat mengerjakan jika kami tidak memahami apapun tentang tugas ini. Disaat kami sedang mengerjakan tugas yang kau berikan, mungkin kau sedang bersenang-senang dengan kehidupanmu. Semudahnya kau memberikan tugas tanpa penjelasan sebelumnya! Dasar si “so” kami sangat membenci kau.
Berkali-kali hatiku mengutuk kehidupan kau. Semoga kehidupan kau menyedihkan! Setelah beberapa detik penuh penghinaan menjelekan aku. Yang kuingat adalah sebuah tatapan penuh dendam, sebuah nada suara yang marah itu menyerangku saat aku dengan pasrah tidak dapat memberikan jawaban yang sebelumnya kau tanyakan dengan nada menjatuhkan. Pertanyaan yang menyudutkan! Disaat tugas tersebut memang jelas tidak ada penjelasannya dari kau. Bagaimana aku bisa menjawab?
Saran dari ku untuk kau “nying”, bahwa kami tidak mungkin memahami jika sebelumnya kau tidak menjelaskan. Rajin-rajinlah menjelaskan kepada kami. Kami tidak bisa karena kau gagal dalam menjelsakan. Memanga aneh disaat pekerjaan kau adalah menjelaskan tetapi “nol besar”, kau seorang penjelas yang buruk, sangat buruk. Jangan Tanya dengan “respect”, karena kau tak pantas untuk kami “respect”.     
Memang kau ini sangat menyedihkan. Jangan salahkanku jika cap tersebut telahku berikan pada kau. Tetapi aku sadar, hidup harus tetap berjalan. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Kesalahan kau telah aku ikhlaskan untuk sementara. Sekarang tinggal kesalahan aku yang harus diperbaiki. SAYA BERJANI KESALAHAN AKAN DIPERBAIKI. Janiji, itu adalah janji untuk menjadi lebih baik. Sebuah ujian yang akan aku atasi dan selesaikan.

Tetapi dengan adanya ini aku sadar bahwa hidupku selama ini hanya ada di dalam “zona aman”. Tidak ada dorongan untuk keluar dari zona tersebut sebelumnya. Aku terlalu takut keluar dari zona itu, zona yang membuat kita aman dibelakang orang lain. Berpegangan pada orang lain, sembunyi dibalik orang lain, percaya pada kekuatan orang lain. Itulah zona aman. Zona yang selama ini aku tinggali. Masalah ini memang menyadarkan aku bahwa tidak benar selalu dizona aman. Keluar lah hati yang memberontak KELUAR, Percayalah Semuanya Dapat Diatasi Ketika Aku Berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAHIRAN GAVIN

Sudah lama sekali tidak menulis, padahal banyak momen yang menarik yang seharusnya tertulis tetapi berlalu begitu saja. Saking lamanya tidak...