Dunia
dikepung wabah penyakit, orang-orang panik karena penyebaran penyakit ini
sangat cepat. Pemerintah kami sedang sibuk-sibuknya bekerja untuk menanggulangi
wabah ini, sebagian masyarakat mengikuti tetapi sebagian lainnya acuh. Bukan
saja pemerintah, tenaga kesehatan sedang digenjot perannanya dalam menangani
wabah ini. Dokter, Perawat, Ahli Gizi, Ahli Sanitarian dan seterusnya sedang
sibuk-sibuknya saat ini. Pun sama dengan istriku yang saat ini sedang
mengandung anak ku 8 bulan sekarang kandungannya dan aku sangat khawatir dengan
nya juga bayi didalam perutnya.
Bagaimana
tidak? Saat ini Istriku bekerja sebagai Perawat di salah satu RS terbesar di
Indonesia. Kita tahu, RS merupakan tempat orang sembuh tetapi disisi lain RS
merupakan tempat berkembanya penyakit. Kau Tahu Nosokomial? Adalah penyakit yang timbul akibat penularan yang
terjadi di RS. Orang sehat bisa saja tertular penyakit orang yang sakit di RS,
karena RS merupakan tempat dimana orang sakit dan orang sehat berkumpul.
Kasusnya cukup banyak di Indonesia, termasuk kepada tenaga kesehatan itu
sendiri, mau Dokter, Perawat ataupun orang yang niatnya hanya mengantar atau
menjenguk orang sakit. Kasusnya banyak sekali.
Sebutlah
TBC, Diare,Flu Burung dsb penyakit yang umum. Namun saat ini yang dihadapi
bukan lagi penyakit umum yang banyak ditemui, wabah kali ini merupakan penyakit
baru. Virus bernama COVID-19 ini nampaknya masih bisa bebas mewabah kepada manusia
di dunia ini kareana sampai sekarang belum ada obatnya. Beberapa memang sembuh,
namun yang menyembuhkannya adalah imunitasnya sendiri, itulah kenapa banyak
orang meninggal karena wabah ini merupakan orang yang lanjut usia. Yang paling
mengerikan adalah penyebarannya yang sangat cepat. Virus ini bisa ditularkan
lewat banyak media. Bisa dari manusia ke manusai lainnya, bisa melalu media makanan,
media logam, media kertas, media besi bahkan udara. Di udara virus ini dapat
bertahan sampai 3 jam. Virus ini memang membuat banyak keresahan di Negara Kami
bahakan Dunia. Saat ini Dunia sedang berperang melawan virus ini.
Back
to the topic. Istriku adalah seorang perawat yang saat ini bekerja di RS besar
di Indonesia. RS ini merupakan salah satu rujukan dalam penanganan COVID-19,
tentunya karena RS rujukan, maka korban yang terinfeksi COVID-19 akan banyak ke
RS ini. Yang aku khawatirkan adalah COVID-19 ini menyebar di lingkungan RS
tempat istriku bekerja. Itu yang membuat ku khawatir. Istriku sedang hamil 8
bulan, Tahukah kalian kalau seseorang yang sedang hamil imunitas didalam
dirinya menurun, ia akan lebih cepat terkena penyakit disbanding orang yang
normal.
Istriku
ini wataknya kekeuh. Susah sekali
dibilangin, padahal aku sangat khawatir. Bukan saja kepadanya, juga kepada bayi
yang dikandungnya. Sudah pernah aku berikan pengertian untuk mengambil cuti
hamil lebih awal, tapi dia kekeuh ingin
cuti saat usia kandungannya 9 bulan, alasannya dia ingin lebih lama mengurus
anak kami lebih lama. Padahal dalam pikiranku, lebih baik mengambil cuti saat
ini (usia kandungan 8 bulan) untuk kesehatan dan keselamatan bersama. Bayangkan
apalah artinya mengurus anak kami lebih lama jika saat ini dia terkena
COVID-19? Apalah artinya pekerjaan di RS itu jika diri dan anak menjadi
taruhannya?
Sebenarnya
aku tidak apa-apa jika istriku tidak hamil, tapi dia selalu bilang “bunda ga
akan sampai membahayakan dia dan bayinya” dan aku percaya akan itu. Aku yakin
Allah akan merawatnya, melindunginya dari segala penyakit dan mara bahaya
lainnya, semoga kami diberikan keselamatan. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar